Penghujan



Penghujan

Hai,,,,
 Akulah penghujan yang kamu tunggu.
 Apa yang kau harap dariku????
 Sejuk aku dari siksa cinta????

Menyambut fajar yang merah dihembusan bayu penyegar hati di reranting kemarau yang terlalu lama bertandang.

 Masih adakah kebahagiaan terlahir diantara hiruk-pikuk kejamnya lampu merkuri yang tanpa dimatikan penunggunya.

Ku intip burung tiada bernyanyi,
ku hirup udara,
 masih adakah udara untukku tanpa gas yang kau taburkan ke awan,
 tanah, air.

 Aku pencari sepi menguak mimpi-mimpi dikala pagi dimana malam dicabar ngeri, jauhkan teman, harapan.

Terpenjara mimpi semalam
dikeindahan pagi ku jenguk rindu, ku ukir di helaian hati, ku simpan rapat, ku tata rapi di lubuk sanubari.
Tegakah waktu kau guratkan hidupku, walau tiada sesal, ku hadir di siksaan manusia.
Ingin aku lari dari kehidupan mereka,
 aku tiada terbiasa,
 hidup adalah perjuangan

Kalbuku hutan
Sanubariku pegunungan
Hatiku padang ilalang dan pesawahan
Jangan pisahkan aku dengannya
 hanya untuk memuja kemolekan dosa

Aku tak sanggup berdansa disamping orang mengadahkan tangan
Aku tiada guna menyanyi di pinggir lelap tidur pertokoan trotoar
Berlarilah aku diantara cinta, cinta yang sempat hidup di kesepian bulan
dan cinta itu tiada terbalaskan.

Aku yang memuja datangnya penghujan bersama dia, dan dia harapan

Penghujan dimana ku damba,
 lahir juga bekali aku rasakan di kepanasan roda fikir matrealistis manusia
Ku tatap gunung, ku peluk hutan, berjalan ke tengah hampiri tekukur,
 menyapa lirih
Aku tersenyum, entah malam ku jenguk dambaan

Penghujan yang sempat aku katakan berbagi cerita
 “Akan aku ceritakan penghujan asal kau janji temukan aku dikala aku singgah”
“Dan dikala kamu hadir satukan keresahan cinta,
didepanku kau penghujan dan didepannya kau penghujan bersatu resahku di tangismu,
 sejuk hatiku kala aku menggigil”

Lihatlah bunga-bunga flamboyan di taman mimpiku
 berseri-ser selama sebulan ku semai benih,
Lihatlah pohon palm cintaku,
 begitu kokoh menantikanmu
Anggrek pun bersiul menebarkan warna indah taman mimpi

Menyingkirlah kau cinta untuk sementara, karena aku marah
Bersatulah kau cinta dikuncup melati putih yang menawan ditawan kumbang
Akulah penghujan, penyejuk kemarau yang merusak dan akulah penghujan pembawa azab.

Previous
Next Post »