Proposal Judul PAI



KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN
ALAT PERAGA KARTU KATA HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS KELAS VIII
DI MTS MIFTAHUSSHUDUR DESA SILIHWANGI
KECAMATAN BANTARUJEG


A.  Latar Belakang Masalah
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didiknya. Dengan demikian guru memiliki peranan yang sangat penting dan merupakan kunci keberhasilan terhadap kelembagaan sekolah, karena guru adalah pengelola KBM bagi para siswanya. Kegiatan Belajar Mengajar akan efektif apabila tersedia guru yang sesuai dengan kebutuhan sekolah baik jumlahnya, kualifikasi maupun bidang keahliannya.
Sebagai pendidik guru harus mengetahui dimana letak sumber-sumber informasi pengetahuan tertentu dan mengatur mekanisme perolehannya apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh subjek didik, dengan kata lain guru harus mempunyai informasi yang lebih maju selangkah atau beberapa langkah dari anak didiknya, guru juga harus bisa mencipatakan kondisi yang kondusif bagi berlangsungnya tindakan belajar secara efektif. Kondisi yang kondusif itu tentu lebih dari sekedar memberikan penjelasan tentang hal-hal yang termuat di dalam buku teks, melainkan mendorong memberikan inspirasi, memberikan motif-motif dan membantu subjek didik dalam uapaya mereka mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Dalam dunia pendidikan keterampilan dalam mengolah kelas dan menggunakan alat peraga merupakan syarat utama yang mesti dimiliki oleh seorang guru profesional, karena keterampilan atau kreatifnya seorang guru, akan membuat suasana proses belajar-mengajar yang kondusif dan efisien. Alat peraga merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi, komunikasi, edukasi antara guru (pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Pendidikan merupakan proses belajar memang tidak cukup dengan sekedar mengajar masalah kecerdasan saja, berbagai potensi anak didik atau subjek  belajar lainnya juga harus mendapatkan perhatian yang profesional  agar berkembang secara optimal. Karena itulah aspek atau rasa emosi maupun keterampilan fisik juga perlu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang. Sebagai mana yang kita kenal istilah cipta, rasa dan karsa, atau kognitif, apektif dan psikomotor. Istilah-istilah tersebut merupakan arus utama yang melandasi pelaksanaan pendidikan.
Dengan demikian tugas guru merupakan tugas mulia yang sangat berat, karena mesti mencetak anak didiknya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Walaupun demikian, sepatutnya seorang guru mesti berbangga hati karena Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan, sudah barang tentu ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru yang senantiasa diamalkan kepada anak didiknya. Firman Allah dalam Al-Qu’an (Al-Mujaadalah : 11)
 Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz
Artinya : ............ niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.     (Lazmah Tentashih mushaf, 1989 : 910)

Seiring juga dengan kemajuan zaman yang mengakibatkan majunya teknologi, menuntut juga bagi seorang guru untuk lebih dahulu mengenal teknologi-teknologi tersebut, sehingga tidak kalah ketinggalan oleh pengetahuan anak didiknya. Banyak jenis motif alat peraga yang lahir akibat kemajuan teknologi, setiap jenisnya juga sudah barang tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itulah seorang pendidik harus dapat memilah dan memilih teknologi mana yang mampu menunjang keberhasilan proses belajar mengajar tersebut, namun itu juga merupakan hal pokok atau tugas instansi sekolah yang mesti berusaha untuk menyediakan suatu media atau alat pembelajaran tersebut. Apabila dalam instansi sekolah tersebut belum ada atau kurang tersedianya alat peraga yang diperlukan, disinilah guru dituntut untuk berkreasi atau mempunyai kreasi sendiri dalam membuat media yang sesuai dengan mata ajar yang akan diberikan kepada anak didiknya, dengan demikian, proses belajar mengajar akan lebih menyenagkan sehingga prestasi yang akan dicapai oleh siswa akan lebih meningkat.
Dengan melihat permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul penelitian sebagai berikut : KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU KATA HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS KELAS VIII DI MTS MIFTAHUSSHUDUR DESA SILIHWANGI KECAMATAN BANTARUJEG.
B.  Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang di atas, banyak masalah yang timbul dan dapat penulis rasakan. Oleh karena itu, dalam perumusan masalah ini kiranya penulis akan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada objek lapangan tersebut, dan dengan rincian sebagai berikut:
1.    Identifikasi Masalah
a.    Kreativitas guru dalam menggunakan alat peraga kartu kata pada mata pelajaraan Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur.
b.    Prestasi siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur.
c.    Korelasi atau hubungannya penggunaan alat peraga kartu kata dengan prestasi siswa pada mata pelajaraan Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur.
2.    Pembatasan Masalah
Dengan melihat identifikasi masalah di atas, kiranya penulis akan membatasi permasalahan yang akan diteliti tersebut, supaya masalah-masalah yang ada dapat terpecahkan secara optimal.
a.    Bagaimanakah kreativitas guru dalam menggunakan alat peraga kartu kata pada mata pelajaraan Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur?
b.    Bagaimanakah prestasi siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur?
c.    Adakah korelasi atau hubungannya penggunaan alat peraga kartu kata dengan prestasi siswa pada mata pelajaraan Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur?

C.  Tujuan Penelitian
Dari rangkaian rumusan masalah di atas, Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Ingin mengetahui sejauhmana kreativitas guru dalam menggunakan alat peraga kartu kata pada mata pelajaraan Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur.
2.      Ingin mengetahui prestasi siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur.
3.      Ingin mengetahui apakah ada korelasi atau hubungannya penggunaan alat peraga dengan prestasi siswa pada mata pelajaraan Al-Qur’an Hadits di MTs Miftahusshudur.

D.  Kerangka Pemikiran
Guru sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara individual maupun secara klasikal baik di sekolah maupun di luar sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam menjalankan tugasnya.
Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagaimana  propesi yang disandangnya. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional yang sebagaimana termaktub dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, : 6).
Guru merupakan ujung tombak kegiatan pengajaran di sekolah yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Tanpa adanya peranan guru maka kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan semestinya. Seorang guru seharusnya memiliki pemahaman-pemahaman yang dalam tentang pengajaran. Mengajar bukanlah kegiatan yang mudah melainkan suatu kegiatan dan tugas yang berat dan penuh dengan permasalahan. Kekreativan dalam membuat dan menggunakan alat peraga juga sangat dituntut bagi seorang guru, karena penggunaan media atau alat dalam proses pembelajaran akan merangsang fikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi, komunikasi, edukasi antara guru (pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Menurut (Sadiman, 2002 : 6), ”Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima  sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. Dengan demikian guru profesional  sangat  dituntut sekali dalam menggunakan alat peragasecara baik dan tepat guna.
Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa, mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan semangat siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Mengajar adalah tugas yang begitu kompleks dan maha sulit, terutama sekali untuk guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang memfokuskan pada pemahaman tentang baca tulis Al-Qur’an dan Hadits secara baik dan benar, sehingga tidak dapat dilakukan dengan baik oleh seorang guru tanpa adanya persiapan yang matang. Disamping persiapan pemahaman tentang baca tulis Al-Qur’an dan Hadits secara baik, pasih dan benar, penyediaan alat peragajuga harus sudah difikirkan secara matang, dan itu menuntut kreativas yang baik dalam pembuatan dan penggunaannya. Sebagaimana dengan pengertiannya, kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001). Dengan demikian guru yang mempunyai kreativitas dalam membuat dan menggunakan alat peragaakan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Firman Allah dalam Al-Qur’an (Al-An’am : 135)
ö@è% ÉQöqs)»tƒ (#qè=yJôã$# 4n?tã öNà6ÏGtR%s3tB ÎoTÎ) ×@ÏB$tã ( t$öq|¡sù šcqßJn=÷ès?
`tB Ücqä3s? ¼çms9 èpt7É)»tã Í#¤$!$# 3 ¼çm¯RÎ) Ÿw ßxÎ=øÿムšcqßJÎ=»©à9$#
Artinya : Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, Sesungguhnya akupun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.    
(Lazmah Tentashih mushaf, 1989 : 210)
Berdasarkan ayat di atas, kreativitas merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimilki seorang guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.
Sewaktu penulis mengadakan penjajakan awal di Mts Miftahusshudur Desa Silihwangi Kecamatan Bantarujeg. Penulis melihat adanya permasalahan bagi guru dalam menggunakan alat peragasewaktu mengajar. Hal ini terlihat ketika mengajar, adanya sebagian guru yang mengabaikan media tersebut padahal kalau dilihat dari sub pokok bahasannya alat peraga tersebut sangat di perlukan sekali untuk di gunakan. Mengingat pentingnya peningkatan prestasi kognitif belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, maka guru diharapkan dapat memilah dan memilih penggunaan alat peraga yang tepat guna sesuai dengan sub pokok bahasan yang hendak di ajarkan.
Berakar dari pernyataan di atas maka penulis ingin meneliti sejauh mana kreativitas guru dalam membuat, memilih dan menggunakan alat peraga dan apakah ada pengaruhnya terhadap prestasi siswa kelas VIII MTs Miftahusshudur.
Untuk memperjelas hubungan antara setiap variabel-variabel yang ada, maka penulis akan menggambarkannya secara skematis yaitu sebagai berikut :








Prestasi Siswa
Kreatvitas guru dalam membuat, memilih dan memilah alat peraga pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
1.      Membuat hukum bacaan Lam dan Ra pada kartu kata.
2.      Menyiapkan Juz a’ma sebanyak siswa kelas VIII A dan atau VIII B MTs Miftahusshudur.
3.      Membuat tulisan Hadits pada kartu kata.
Kreativitas guru dalam menggunakan alat peraga pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
1.      Menggunakan alat peraga dengan cermat.
2.      Menggunakan media Juz a’ma dengan pasih, baik dan benar.
3.      Menggunakan alat peraga dengan pasih, baik dan cermat.
 













E.  Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan. (Sudjana, 1996 : 219)
Maka hipotesis yang dapat digambarkan dari penelitian tersebut adalah pengaruh positif atau signifikan antara kreativitas guru PAI dalam penggunaan alat peraga kartu kata dengan prestasi siswa pada mata pelajaran Al-qur’an Hadits kelas VIII di MTs Miftahusshudur Desa Silihwangi Kecamatan Bantarujeg.
F.   Langkah-langkah Penelitian
1.    Metode
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif analisis. Deskritif digunakan agar mampu memahami dan memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan-permaslahan yang diteliti. Analisis dipakai agar penulis dapat menyusun hasil penelitian dalam bentuk yang sistematis sehingga mengena pada inti permasalahan dan memperoleh hasil penelitian yang benar.
2.    Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. (Herman Resito, 1992 : 49). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII Mts Miftahusshudur yang berjumlah 35 orang.
3.    Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat atau karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi. (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989 : 84).
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan yaitu teknik pengambilan sampel random sampling, yaitu pengambilan secara acak dari jumlah populasi. Oleh karena itu, maka yang akan diambil sampel oleh peneliti adalah (65%) dari jumlah populasi yang ada di kelas VIII Mts Miftahusshudur, sebagaimana dengan rincian sebagai berikut:
35 orang siswa X 65% dari jumlah populasi = 22,75. Akan tetapi untuk mempermudah dalam penelitian tersebut, Jadi sampel yang akan diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 22 orang siswa yang ada di kelas VIII Mts Miftahusshudur.
4.    Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Studi Pustaka, yaitu mengaitkan pemahaman atau pengertian-pengertian yang ada dalam buku-buku atau pendapat-pendapat para ahli dengan materi penelitian.
2.      Observasi, yaitu sebagai metode ilmiah observasi diartikan dengan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini mengadakan pengamatan dengan mencatat data atau infomasi yang diperlukan atau dibutuhkan sesuai dengan masalah yang diikuti.
3.      Dokumentasi, yaitu suatu usaha aktif baik suatu badan atau lembaga dengan menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang bermanfaat bagi badan atu lembaga yang mengadakan. Dokumen ini dilakukan untuk memperoleh data sejarah berdirinya Mts Miftahusshudur, keadaan sarana dan prasarana dan juga data-data guru di Mts Miftahusshudur.
4.      Angket, dengan angket ini penulis mempersiapkan sejumlah pertanyaan tertentu, kemudian disebarkan kepada responden, untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan secara langsung.
5.      Wawancara, yaitu komunikasi langsung antara peneliti dengan sumber data, mengingat bahwa apa yang diperoleh berdasarkan observasi terkadang memerlukan pendalaman lagi, terutama kalau diduga terdapat hal-hal yang tidak nampak tetapi terasa perlu untuk diperdalam permasalahannya. Disamping itu dengan wawancara dapat dipertanyakan pendapat dan pola pikir seseorang terhadap permasalahan yang akan diteliti.
5.    Teknik Analisis Data
Dalam analisis data ini penulis akan menggunakan analisis kuantitatif. Setelah data terkumpul akan dijabarkan dengan menggunakan analisis statistik dengan menyajikan tabel. Adapun untuk menguji normalitas hasil; tes tersebut, maka digunakan rumus :
Keterangan : X2 = Chi kuadrat
Oi  = frekwensi pengamatan
Ei  = frekwensi diharapkan
Untuk menghitung tingkat korelasi antara variabek X dan Y  maka digunakan rumus produk moment, yaitu :

                                                                             (Winarno surakhman)
Keterangan :
 = koefisien index korelasi
 = banyaknya sampel
 = variabel bebas
 = variabel terikat

Penapsiran akan besarnya koefisien korelasi yang umum digunakan adalah :
... – 0.20 = korelasi yang rendah sekali
0.20 – 0.40 = korelasi yang rendah tapi ada
0.40 – 0.70 = korelasi yang sedang
0.70 – 0.90 = korelasi yang tinggi
0.90 – 1.00 = korelasi yang tinggi sekali
Mencari besarnya sumbangan ( kontribusi ) variabel X terhadap variabel Y, digunakan rumus :
KP = r2 x 100
Untuk menguji signifikasi, digunakan rumus :
t hitung = 
hasil pengujian t hitung, kemudian dibandingan dengan t tabel.
Jika t hitung ≥ t tabel, Ho ditolak atau Ha diterima, artinya signifikan.
Jika t hitung ≤ t tabel, Ho ditolak atau Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(suharsimi arikunto, 1996 : 120 )
Hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini adalah hipotesis Ha berarti signifikan.










DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Yoesoef. 1984. Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Fakultas Tarbiyah IAIN SGD Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Depag RI. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putera.
Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kuswardoyo, dkk. 2003. LKS Sosiologi. Surakarta: Pabelan.
Muhidin, Syah. 2001. Hipologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Lisda Karya.

Resito, Herman. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. Nana. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfa Beta.

Undang-undang RI No.23. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Tugu Muda.

Walgito, Bimo. 1991. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Ofset.
Wiranto, Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta: Tarsito


Previous
Next Post »