Pelangi
Siksaan
Kugapai
pelangi jiwa seiring genderang sengit perjangan,
Ku
telan rindu tapi aku tiada cinta
Kusanding
cinta tapi hatimu bermayakan kemewahan
Kepingan
logam kuning engkau dambakan,
Tiada
jalan yang tak aku jejaki, tiada tangga yang tak aku titih.
Tiada
gunung yang takaku daki
Tiada
samudra yang tidak aku selami
Tapi
hati dan perasaanmu sungguh tiada aku pahami,
Waktu
meloncat mengambil usia,
Dewasa
kekasih bukan aku pilih
Perangai
yang kulihat tiada membawa kebaikan
Aku
menangis di ujung malam
Melihat
ketawa gelak ceria
Aku
bersandar pada angin malam
Tapi
kekasihku tidak
Aku
menerima hidup dengan cinta
Tapi
kekasihku dengan kekayaan
Dua
tahun menganyam sika,
kurangkai
di dalam mimpi
Menjadi
permaidani biru untuk aku jadikan teduhan sandaran dimasa depan
Aku
bisikan keabadian ketelinga kirinya,
Rupanya
telinga kanannya penuh dengan ke-egoisan
Aku
cium tangan kanannya dengan kepahitan
Nyatanya
tangan kirinya memilih megahnya dunia
Harus
dihati mana aku berhotbah,
Meski
dihari yang mana aku memberikan lampu penerangan digelap pikirannya.
Aku
kekasih yang gagal memapah hidup yang bimbang
Aku
kekasih yang kalah menggapai hasrat dan impiannya.
Akulah
kekasih yang tiada sanggup memberi cahaya dunia
Dan
aku hanya pemimpi