Peri-peri
Cintaku
Aku
ukir keceriaan cinta
dipertemuan
cinta,
walau sekilas.
Aku
dendangkan keabadian
di
dalamnya
Aku
nyanyikan kemewahan
di
sekelilingnya
Engkau
peri-peri kecil
yang
memberikan secangkir teh harapan
Yang
selama ini
bagai
sampan diatur ombak,
kesana-kemari.
Hingga
aku kelelahan mengharap tepian
Aku
reguk teh hangat di bibirmu,
hingga
engkau katakana
perasaanmu.
Engkaulah cintaku yang terbiar oleh cinta
Dimana
malam engkau kesendirian
Dimana
siang bertemankan perasaan
Engkaulah
yang merajut cinta
dengan
kata-kata malam
yang
indah dan
engkau
yang menyimpannya.
Engkau
yang melamun siang
dengan
segala harapan
dan
engkau yang berdiri
dengan
keteguhan hati,
diantara lebah kumbang menggodanya, dan
Engkau
pula yang memapah luka,
Siksa
hati di kesepiannya
Sungguh
tabah keyakinan.
Di
tiupan angin gunung
yang
bernyanyi riang,
Aku
tidak ketinggalam bernyanyi
di
pungguk bangku bambu,
dimana
kedamaian terukir indah di dekatnya.
Sepanjang
malam ini aku ibakan hati demi menjenguk perasaan cinta di hatimu.